Wednesday, December 28, 2016

PERAN KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM SEBUAH PRODUK

ABSTRAK
Tulisan konseptual ini berpendapat bahwa keragaman merupakan sumber kreativitas dan inovasi yang dapat memberikan dasar untuk keunggulan kompetitif. Perusahaan mencari keunggulan kompetitif, jika mereka menerima keragaman, mereka berisiko konflik di tempat kerja, dan jika mereka menghindari keragaman, mereka berisiko kehilangan daya saing. Tulisan ini menyangkut apa yang dimaksud dengan keanekaragaman, bagaimana sebaiknya dikelola, apa hubungannya dengan kreativitas dan inovasi mungkin dan bagaimana masalah yang dibuat oleh manajemen keragaman, kreativitas dan inovasi mungkin diselesaikan.
LATAR BELAKANG
Manajemen inovasi memegang peranan penting dalam pertumbuhan perusahaan dan menguasai persaingan (H Milatul, Maghfiroh, R Christy, & P Rosani, 2013). Organisasi saat ini membutuhkan aliran konstan ide-ide sementara bersaing melalui faktor nilai tambah seperti teknologi yang muncul atau pengembangan produk baru cepat (Kao, 1997). Bersaing di ekonomi abad dua puluh akan membutuhkan adaptasi konstan untuk pergeseran permintaan pasar. Gagal untuk memenuhi kebutuhan beragam pelanggan potensial dapat menyebabkan kerugian mereka ke pesaing yang lebih gesit. Organisasi yang paling sukses akan menciptakan lingkungan yang mempromosikan kreativitas yang sistematis dan inovasi (Vicenzi, 2000).
Seorang wirausaha memerlukan manajemen inovasi untuk mengatur ide-ide hasil kreatifitas dan inovasi yang mungkin dapat menjadi sangat banyak. Keberadaan ide-ide tersebut harus diatur dan disusun secara sistematis agar sesuai dengan pengembangan usaha, melalui sistem yang terstruktur, sistematis, efisien, dan berkelanjutan. Perlu disadari oleh wirausaha, bahwa dari 1000 ide yang brilian, mungkin hanya satu yang menjadi inovatif. Untuk menghasilkan 100 jenis produk dalam satu tahunnya, maka dibutuhkan 100.000 ribu ide brilian. Banyaknya ide tersebut, akan menuntut manajemen inovasi yang baik untuk menghindarkan ide-ide yang menumpuk dan terlambat untuk diperkenalkan di pasar.
Inovasi melalui kreativitas merupakan faktor penting dalam keberhasilan dan keunggulan kompetitif organisasi (Woodman et al., 1993) serta untuk ekonomi yang kuat (Drucker, 1985). Hari ini, hampir semua organisasi menghadapi lingkungan yang dinamis ditandai dengan perubahan teknologi yang cepat, memperpendek siklus hidup produk, dan globalisasi. Organisasi, terutama yang didorong teknologi, perlu lebih kreatif dan inovatif dari sebelumnya untuk bertahan hidup, untuk bersaing, tumbuh, dan untuk memimpin (Jung et al, 2003; Tierney et al, 1999). literatur mencakup beberapa definisi kreativitas dan inovasi. Definisi yang diterima secara luas menyatakan bahwa kreativitas adalah produksi baru dan berguna ide-ide, dan inovasi adalah keberhasilan pelaksanaan ide-ide kreatif dalam sebuah organisasi (Amabile, 1983, 1998; Amabile et al., 1996). Dengan demikian, kreativitas adalah pada tingkat individu, sedangkan inovasi adalah di tingkat organisasi (Oldham dan Cummings, 1996).

KAJIAN TEORI
Kreativitas
Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic daripada algorithmic (Dollinger, 1995 h 65). Heuristic adalah sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari, atau menemukan sesuatu yang baru. Heuristic bagaikan suatu map (peta buta) yang belum jelas dimana kita dan kemana kita akan berjalan. Heuristic menstimulasi seseorang untuk belajar lebih dalam untuk dirinya, seperti bagaimana menuju kota B dari kota A dengan petunjuk map yang kurang jelas tersebut.
Algorithm adalah suatu mekanikal set dari aturan-aturan, suatu perencanaan operasi yang telah diset sebelumnya untuk pemecahan suatu masalah, pengambilan keputusan, dan penyelesaian suatu konflik. Contohnya, melempar satu koin mata uang adalah suatu algorithm karena jumlah sisi dari koin dan indikator dari kepala atau ekor telah ditetapkan dengan jelas sehingga hasilnya dapat diperkirakan jika koin tersebut dilemparkan (Nasional, 2010).
Rockler dalam Innovative Teaching Strategies mendefinisikan bahwa; kretaivitas adalah seseorang yang dengan sadar mendapatkan suatu perspektif baru dan sebagai hasilnya membawa sesuatu yang baru. Kreativitas tersebut melalui suatu proses yang sangat penting dalam tindakan yang orisinil, yang berhubungan dengan produksi, menghasilkan sesuatu yang unik dari seseorang di satu pihak, dan material, kejadian, atau lingkungan dari kehidupannya dilain pihak (h 36-38).
Secara umum kreativitas seseorang dapat diformulasikan sebagai berikut; 
1. Kreativitas dimiliki oleh setiap orang (baik pada tingkat kemampuan yang kecil maupun besar)
2. Kreativitas memerlukan pencapaian dari suatu perspektif yang baru. Paling tidak baru untuk orang tersebut
3. Perspektif yang baru ini dicapai dengan membawa bersama pengalaman yang tidak berhubungan sebelumnya.
4. Kreativitas mendambakan sesuatu yang lebih berkualitas 
5. Seseorang harus mendekati lingkungannya dengan cara yang holistic
6. Orang yang kreatif harus berfantasi, bermain, dan berpikir
7. Orang yang kretaif bersikap spontan, fleksibel, dan terbuka terhadap pengalaman
8. Spontanitas dari manusia adalah sumber dari kreativitas (Ibid).
Kreativitas karyawan yang bekerja dan diharapkan untuk mengubah ide-ide kreatif menjadi produk yang inovatif; dengan demikian, baik generasi ide dan implementasi oleh karyawan tersebut harus dipertimbangkan dalam mengukur kreativitas (Mumford et al., 2002). 

Inovasi
Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. orang atau wirausahawan yang selalu berinovasi, maka ia dapat dikatakan sebagai seorang wirausahwan yang inovatif (H Milatul et al., 2013). Seseorang yang inovatif akan selalu berupaya melakukan perbaikan, menyajikan sesuatu yang baru/unik yang berbeda dengan yang sudah ada. inovatif juga merupakan sikap penting bagi yang hendaknya dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Stephen Robbins (1994) mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa. Inovasi mempunyai 4 (empat) ciri yaitu :
1. Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.
2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar Orsinalitas dan kebaruan.
3. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak tergesa-gesa, namun keg-inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.
4. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Sifat perubahan dalam inovasi ada 6 kelompok yaitu : 1) Penggantian (substitution); 2) Perubahan (alternation); 3) Penambahan (addition); 4) Penyusunan kembali (restructturing); 5) Penghapusan (elimination); 6) Penguatan (reinforcement).
1. Penggantian (substitution)
Misalnya, inovasi dalam penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, alat-alat atau sistem ujian yang lama diganti dengan yang baru.
2. Perubahan (alternation)
Misalnya, mengubah tugas guru yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan tugas menjadi guru pembimbing dan penyuluhan/mengubah kurikulum sekolah yang semula bercorak teoretis akademis menjadi kurikulum dan mata pelajaran yang berorientasi bernuansa keterampilan hidup praktis.
3. Penambahan (addition)
Misalnya, adanya pengenalan cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan guru sekolah dasar dengan tidak mengganti atau mengubah cara-cara penilaian yang sudah ada.
4. Penyusunan kembali (restructturing)
Misalnya, upaya menyusun kembali susunan peralatan, menyusun kembali komposisi serta ukuran dan daya tampung kelas, menyusun kembali urutan mata- mata pelajaran/keseluruhan sistem pengajaran, sistem kepangkatan, sistem pembinaan karier baik untuk tenaga edukatif maupun tenaga administratif, teknisi, dalam upaya perkembangan keseluruhan sumber daya manusia dalam sistem pendidikan.
5. Penghapusan (elimination)
Contohnya, upaya menghapus mata-mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran menulis halus, atau menghapus kebiasaan untuk senantiasa berpakaian seragam
6. Penguatan (reinforcement)
Misalnya, upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga berfungsi secara optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien
Manajemen Inovasi merupakan proses mengelola inovasi di suatu perusahaan agar dapat berdaya guna bagi penciptaan keunggulan bersaing yang berkelanjutan bagi perusahaan. Manajemen Inovasi diperlukan karena untuk mengakui bahwa ide-ide segar harus terus mengalir secepat mungkin dan setiap saat sebagai antisipasi perkembangan dunia yang semakin cepat, beragam, dan dinamis tersebut, di sini lah manajemen Inovasi itu harus berperan penting.
Dalam perusahaan, Manajemen Inovasi diperlukan karena ide-ide segar akan terus lahir di sebuah perusahaan dan menjadi sangat banyak. Keberadaan ide-ide tersebut harus diatur dan disusun secara sistematis agar tidak terjadi kesemrawutan. Inovasi yang harus dijalankan secara sistematis, efisien, dan berkelanjutan ini memerlukan suatu sistem untuk mengatur ide-ide ini agar lebih terstruktur. Dari 100 ide yang brilian, hanya satu yang menjadi inovatif. Jika dalam suatu perusahaan dihasilkan 100 jenis produk dalam satu tahunnya, maka dibutuhkan 10 ribu ide brilian tersebut. Tanpa adanya manajemen yang baik, ide- ide itu malah akan menumpuk dan kemungkinan akan terlambat untuk diperkenalkan di pasar. Terlambat diperkenalkan di pasar maka akan kehilangan pendapatan sehingga makin lama akan kehilangan kemampuan bersaing dengan yang lain.

Kreativitas Individu dan Inovasi Organisasi
Individu adalah sumber utama dari individu adalah sumber utama dari setiap ide baru (Redmond et al., 1993) dan menyediakan dasar bagi inovasi organisasi (Shalley dan Gilson, 2004). Oleh karena itu, secara teoritis, kinerja kreatif karyawan memberikan bahan baku yang dibutuhkan untuk inovasi organisasi (Oldham dan Cummings, 1996). Karyawan kreatif adalah mereka yang cenderung untuk mengidentifikasi peluang untuk produk baru. Mereka mungkin menemukan penggunaan baru untuk metode atau peralatan yang ada, atau menghasilkan baru tapi ide yang berhubungan dengan pekerjaan beroperasi.
Orang-orang ini tidak hanya lebih mungkin untuk datang dengan solusi kreatif untuk masalah dan ide-ide juara kepada orang lain, tetapi juga mengembangkan rencana yang memadai untuk pelaksanaan ide-ide baru. Sebagai Shalley dan Gilson (2004) menunjukkan, karyawan kreatif menghasilkan ide-ide baru dan berguna tentang produk organisasi, praktik, atau prosedur. Selain itu, orang-orang ini mungkin menciptakan efek spillover dengan melayani sebagai rolemodels ke seluruh organisasi. 
Shalley et al. (2004) menyatakan bahwa ide-ide baru karyawan kreatif 'dapat dialihkan kepada karyawan lain dalam organisasi untuk digunakan dan pembangunan mereka sendiri. Akibatnya, kreativitas seperti pada tingkat individu, melalui generasi ide dan implementasi, cenderung mengarah pada pengembangan produk yang inovatif pada tingkat organisasi. Kreativitas karyawan positif mempengaruhi inovasi organisasi.

Hubungan Antara Kreativitas, Inovasi dan Produk Baru Pembangunan
Kreativitas telah dikonseptualisasikan sebagai: (a) sifat-sifat individu kepribadian yang memfasilitasi generasi ide-ide baru, (b) proses gen- erating ide-ide baru, (c) hasil dari proses kreatif, dan (d) lingkungan kondusif untuk ide-ide baru dan perilaku (Rhodes, 1961; Im, 1999). perspektif ini menyebabkan beberapa definisi kreativitas. Untuk Martins dan Terblanche (2003), itu adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan berharga untuk produk, jasa, proses dan prosedur; untuk Sternberg (1999), kemampuan untuk menghasilkan karya yang baik novel (yaitu, asli) dan tepat (yaitu, berguna); untuk Amabile (1996), set kualitas produk atau tanggapan yang dinilai menjadi kreatif dengan pengamat yang sesuai. Kreativitas adalah membangun kompleks dan menyebar, sulit untuk menentukan consensually (Sternberg, 1999;. Isaksen et al, 2001).
Inovasi dikaitkan dengan perubahan tujuan (Drucker, 1985); sikap yang mencerminkan kapasitas untuk membayangkan apa yang tidak ada atau proses dengan tahapan yang berbeda memanjang dari ide untuk pelaksanaannya. Schumpeter melihat inovasi sebagai 'creative destruction' untuk pertumbuhan (Abernathy & Clark, 1985). Hargadon (2003) dan Im (1999) berpendapat bahwa inovasi adalah rekombinasi ide yang ada. Untuk Tidd, Bessant dan Pavitt (2001), itu adalah proses organisasi inti untuk memperbaharui dan mengoptimalkan generasi dan pengiriman output. 
Abernathy dan Clark (1985) menyatakan bahwa inovasi berkaitan dengan pengenalan pasar awal dari produk baru atau proses yang baik mengacukan atau berarti menetapkan kompetensi yang ada. Oleh karena itu, kreativitas diidentifikasi dengan ide-ide generasi, sementara inovasi menyiratkan ide transformasi menjadi produk atau jasa baru. Dalam pengertian ini, inovasi adalah implementasi hasil kreativitas. Jadi kreativitas adalah bagian dari proses inovasi.
organisasi inovatif memanfaatkan berbagai sumber ide untuk produk baru dan merangsang imajinasi karyawan untuk mengisi pipa yang memelihara produk baru. lingkungan multidisiplin dan multisektoral (dibahas kemudian dalam makalah ini) melengkapi kapasitas intraorganizational ini dan memainkan peran penting dalam gagasan generasi dan konseptualisasi produk baru. Proses inovasi secara keseluruhan dapat dibagi menjadi tiga tahap: (a) front end fuzzy, (b) pengembangan produk baru dan (c) komersialisasi. Ujung depan kabur terdiri kegiatan (sering kacau, tak terduga dan tidak terstruktur) yang datang proses pembangunan sebelum terstruktur (Koen, 2004). tahap pembuatan ide awal ini murah dibandingkan dengan tahap akhir dari proses pengembangan produk, sehingga masuk akal untuk memaksimalkan output: 'semakin besar jumlah ide pada awal proses pengembangan produk baru, semakin besar kemungkinan produk yang sukses '(Flynn et al., 2003).

DAFTAR PUSTAKA
H Milatul, R., Maghfiroh, A., R Christy, A., & P Rosani, M. (2013). Manajemen Inovasi, (115030201111056), 1–21.
Nasional, K. P. (2010). Konsep Dasar Kewirausahaan. Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional.
Abernathy, W.J. and Utterback, M. (1978) Patterns of Industrial Innovation, Technology Review, 80(7), 41–47.
Amabile, T.M. (1995) Attributions of Creativity: What are the consequences?Creativity Research Journal, 8(5), 423–427. 
Bamberger, P. and Meshoulam, I. (2000) Human Resource Strategy: Formulation, Implementation and Impact. 
Sage, Thousand Oaks CA. Belbin, M. (1981) Management teams: why they suc- ceed or fail. Heinemann, London. 
Betters-Reed, B.L. and Moore, L.L. (1992) Managing Diversity: Focusing on women and the whitewash dilemma. In Sekaran, U. and Long, F.T.L. (eds.) Womenpower: Managing in times of demographic tur- bulence. Sage, Newbury Park, CA pp. 31–58.
Cox, T. and Blake, H. (1991) Managing cultural diversity: implications for organizational com- petitiveness. Academy of Management Executive, 5(3), 45–57.
Cumming, B.S. (1998) Innovation overview and future challenges European Journal of Innovation Management, Vol 1 (1)
http://innovation-journey.blogspot.com/2009/07/evolusi-inovasi.html www.scribd.com/doc/111613949/PITP-WEEK-4 catatanstudi.files.wordpress.com/2009/11/2006_tatang_taufik_1.ppt http://gebyargebyur.wordpress.com/2010/10/09/apakah-open-innovation-dan-open-business-model-itu//
Share:

Tuesday, December 27, 2016

Kreatif dan Inovatif : Kunci Sukses Wirausaha

Kreatif dan Inovatif : Kunci Sukses Wirausaha





Hasil gambar untuk Kreatif dan Inovatif : Kunci Sukses Wirausaha


Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian.Pemahaman kreatif dan inovatif sering kali dipertukarkan satu sama lain. Menurut Zimmerer dkk (2009) kreatifitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Selanjutnya Ted Levitt (dalam Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa kreatifitas memikirkan hal-hal baru dan inovasi mengerjakan hal-hal baru. Jadi kreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru dan inovatif adalah sifat yang menerapkan solusi kreatif. Kreatif tapi tidak inovatif adalah mubazir karena ide hanya sebatas pemikiran tanpa ada realisasi.
Semua bisnis yang maju dan berkembang hingga kini berpangkal pada upaya kreatif dan inovatif. Banyak restoran waralaba asing yang telah mengglobal dan berdiri sejak puluhan tahun yang lalu selalu menunjukkan karakter ini. Sepertinya begitu mudah dan sederhana. Tetapi banyak wirausaha yang abai ketika bisnis telah dirasakan mencapai tingkat kemapanan. Kreatifitas dan inovasi mungkin dapat dipandang sebagai upaya yang mengganggu keseimbangan yang telah tercipta.
Kreatif dan inovatif dapat diterapkan secara sederhana. Kuncinya adalah kepekaan dalam mencium peluang dan kemampuan membaca pasar. Seorang member MRC misalnya. Ketika pelanggan sudah mulai jenuh dengan fried chicken, ia melihat masih ada peluang lain yang dapat dikembangkan. Berhubung gerainya ada di kantin sekolah, ia mencoba memahami selera siswa. Kebanyakan siswa suka bumbu keju. Ia memiliki ide bagaimana kalau keju digabung dengan ayam. Pemikiran kreatif ini kemudian dikembangkan menjadi produk yang dinamai: cheesy chicken. Hasilnya lumayan bagus. Setelah tes pasar dan dijual terbatas, pelanggan begitu menyukai menu ini. Pelanggan selalu mencari-cari dan selalu terjual habis.
Hasil gambar untuk inovatif
 


Pemikiran kreatif dan pengembangan ide memang tidak mudah. Contoh sederhana tadi terjadi dalam waktu yang tak terduga. Mengalir seperti air. Tetapi Zimmerer (2009) menegaskan bahwa kreatifitas dapat diajarkan dan kreatifitas individual dapat ditingkatkan. Caranya? Ia menguraikan 11 cara untuk meningkatkan kreatifitas individual yaitu:
1. Beri kesempatan diri Anda menjadi kreatif. Berani untuk berpikir kreatif tanpa takut dibilang bodoh oleh orang lain. Ide-ide cemerlang biasanya lahir dari hal-hal yang mungkin dianggap bodoh dan tak berarti.
2. Beri pikiran Anda masukan segar setiap hari. Agar kreatif, otak perlu distimulasi dengan hal-hal baru yang variatif. Mendengarkan radio dan berganti-ganti setiap hari, mendengarkan beraneka ragam jenis musik atau melakukan hal-hal lain yang sebelumnya tidak pernah dilakukan.
3. Amati berbagai produk dan jasa perusahaan lainnya, terutama yang berada dalam pasar yang benar-benar berbeda. Tidak ada salahnya meminjam ide perusahaan lain, kemudian mengembangkan menjadi inovasi yang brilian.
4. Sadari kekuatan kreatif dari kesalahan. Orang bijak mengatakan agar kita selalu belajar dari kesalahan yang diperbuat. Orang kreatif mengatakan kita dapat memperoleh ide dari kesalahan yang kita buat. Kisah Charles Goodyear menunjukkan hal tersebut. Setelah bekerja selama lima tahun untuk memformulasikan kombinasi karet, belerang dan timah putih, pada malam yang dingin tahun 1839, tanpa sengaja Charles menumpahkan sedikit campuran tersebut pada kompor kerjanya. Campuran tersebut meleleh membentuk senyawa baru yang selama ini dicari-cari
5. Bawalah selalu buku harian untuk mencatat pikiran dan ide Anda.Ide-ide kreatif kadang muncul tanpa disengaja dan di waktu yang tak terduga. Daripada cepat terlupa, ada baiknya membawa buku kecil untuk mencatat ide-ide yang mungkin akan muncul tiba-tiba.
6. Dengarkan orang lain. Ide tidak selalu datang dari diri kita sendiri. Ide dapat datang dari orang lain atau bahkan kompetitor kita sendiri. Jadi selalu dengarkan orang lain karena mungkin ia akan menghadirkan ide cemerlang buat kita.
7. Dengarkan apa kata pelanggan. Mendengarkan pelanggan wajib hukumnya. Mereka mengkonsumsi produk kita dan sekaligus menjadi sumber ide yang tiada habisnya.
8. Berbicara dengan anak kecil. Anak-anak tidak membatasi pemikiran mereka. Mereka begitu bebas mengungkapkan kreatifitas mereka tanpa batas. Mereka dapat menjadi sumber ide yang berharga.
9. Simpan kotak mainan di kantor Anda. Mainan-mainan kecil seperti yoyo, gasing dan lain-lain dapat menjadi sumber inspirasi. Ketika sedang bingung, Anda dapat mengambil satu dan memikirkan bagaimana benda tersebut berkaitan dengan masalah Anda. 10. Baca buku mengenai cara merangsang kreatifitas dan mengambil kursus kreatifitas. Memahami prinsip-prinsip kreatifitas akan sangat membantu meningkatkan kemampuan kreatif kita.
11. Luangkan waktu Anda. Sesekali luangkan waktu untuk berelaksasi, melepaskan diri dari rutinitas sejenak. Ide-ide baru bisa muncul ketika otak kita tidak dalam keadaan tegang.
Akhirnya menjadi kreatif dan inovatif adalah wajib hukumnya bagi wirausaha tanpa terkecuali



Share:

Monday, December 26, 2016

Tutorial Blog Step 3 : Mengenal Menu-Menu di Blogger


1. Pos 
Tempat membuat postingan.
Share:

Tutorial Blog Step 2 : Cara Posting Artikel di Blogger


Tutorial Blog Step 2 : Cara Posting Artikel di Blogger
1. Setelah Log-in, kita

 
Share:

Tutorial Blog Step 1 : Cara Log-In Blogger

Tutorial Blog Step 1 : Cara Log-In Blogger

1. masuk ke alamat web www.blogger.com
2. masuk dengan menggunakan email GMAIL kita contoh otakuid1@gmail.com
3. beginilan tampilan utama editor di blogger


Share:

Kreativitas Kewirausahaan


Kreativitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Menurut Sulaiman Sahlan dan Maswan, kreativitas adalah ide atau gagasan dan kemampuan berpikir kreatif. Sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan kreativitas ialah kemampuan untuk mencipta daya cipta.

Share:

Sosialisasi Saka Widya Budaya Bakti


Latar Belakang
Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang harus menjiwai semua bidang pembangunan. Salah satu bidang pembangunan nasional yang sangat penting dan menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah pembangunan karakter bangsa. Ada tiga tataran besar  yang menjadi tujuan  pembangunan karakter bangsa, yakni (1) untuk menumbuhkan dan memperkuat jati diri bangsa; (2) untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan (3) untuk membentuk manusia dan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia dan bangsa yang bermartabat.
Share:

Mahasiswa KKN Gelar Workshop Pedofilia

Cegah Pedofilia , Mahasiswa KKN UPI Gelar Workshop

Cimahi Utara-Pasirkaliki
Kasus Pedofilia yang akhir-akhir ini merebak, semakin mencapai tingkat darurat. Indonesia berdasarkandata termasuk pada posisi tinggi di Asia dalam jumlah kasus pedofilia. Kasus di Indonesia sendiri pertama kali terjadi di tahun 2001 ini terus meningkat sampai akhirnya terkuak dan mencapai puncaknya pada tahun 2014 ini. Sayangnya, dengan bertambahnya jumlah kasus mengenai pedofilia, tidak membuat pemahaman seluruhmasyarakat Indonesia bertambah pula, terutama masyarakat di daerah terpencil atau yang hidup di bawahgaris kesejahteraan.Banyak masyarakat yang masih belum mengetahui informasi mengenai apa itu pedofilia dan caramencegahnya. Padahal hal ini sangatlah harus di ketahui oleh masyarakat terutama dalam hal ini, institusi pendidikan, orang tua dan si anak itu sendiri.Atas latar belakang itulah mahasiswa KKN Tematik dengan tema PAUD di kelurahan Pasirkaliki, CimahiUtara, melaksanakan salah satu program yang bertujuan untuk memahamkan mengenai pedofilia dandalam upaya mencegah kasus pedofilia agar tidak semakin meluas dengan membentuk kewaspadaan dini.Dengan tujuan utamanya antara lain:
Share:

Sunday, December 18, 2016

Sejarah UPI

Universitas Pendidikan Indonesia didirikan pada tanggal 20 Oktober 1954 di Bandung, diresmikan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran Mr. Muhammad Yamin. Semula bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG), didirikan dengan latar belakang sejarah pertumbuhan bangsa, yang menyadari bahwa upaya mendidik dan mencerdaskan bangsa merupakan bagian penting dalam mengisi kemerdekaan. Beberapa alasan didirikannya PTPG antara lain: Pertama, setelah Indonesia mencapai kemerdekaannya, bangsa Indonesia sangat haus pendidikan. Kedua, perlunya disiapkan guru yang bermutu dan bertaraf universitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang akan merintis terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
Share:

Sejarah FPEB


Cikal bakal keberadaan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis adalah Departemen Pendidikan Ekonomi, yaitu salah satu Departemen terbesar yang ada di bawah Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Sejalan dengan perubahan UPI menjadi Universitas BHMN, serta komitmen yang kuat dari seluruh sivitas akademika untuk mempercepat visi UPI sebagai universitas pelopor dan unggul, maka melalui SK Rektor No. 6067/h10/KL/2008, Departemen Pendidikan Ekonomi dikembangkan menjadi sebuah fakultas baru, yaitu Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB).
Share:

Sekilas Tentang BMESA


Himpunan manajemen bisnis terbentuk pada bulan juli tahun 1999 dengan nama KBTN (Keluarga Besar Tata Niaga). Nama KBTN tidak berlangsung lama hanya bertahan selama 2 kali kepengurusan. Tidak lama dari itu, melalui Mumas KBTN berubah nama menjadi HIMA PROMABIS singkatan dari Himpunan Mahasiswa Manajemen Bisnis. Pada tanggal 5 Juli 2003, HIMA PROMABIS berubah nama lagi menjadi IM2B (Ikatan Mahasiswa Manajemen Bisnis), dan pada saat yang bersamaan pula Mumas diganti menjadi RAPUM (Rapat Umum). Setelah 2 tahun menggunakan nama IM2B, melalui Sidang Umum yang dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2015, IM2B resmi berganti nama menjadi BMESA (Business Management Education Student Association). Perubahan ini pun di dasarkan dengan keputusan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis yang menggunakan nama BMe (Business Management Edupreneur).
Share:

Dasa Dharma Pramuka



Dasa Dharma Pramuka
Pramuka itu :

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.
Share:

Baden Powell (Bapak Pramuka Dunia)

Baden-Powell dilahirkan dengan nama Robert Stephenson Smyth Powell, atau lebih akrab dengan panggilan Stephe Powell, di Jalan Stanhope nomor 6 (sekarang Stanhope Terrace nomor 11) Paddington, London pada 22 Februari 1857 Dia diberi nama Robert Stephenson, sedangkan Smyth adalah nama gadis dari ibunya. Ayahnya seorang Pendeta bernama Baden-Powell, seorang Savilian yang mengajar geometri di Universitas Oxford dan telah memiliki empat anak dari kedua pernikahan sebelumnya. Pada 10 Maret 1846 di Gereja St Lukas, Chelsea, Pendeta Powell menikahi Henrietta Grace Smyth (3 September 1824 - 13 Oktober 1914), putri sulung Laksamana William Henry Smyth dan 28 tahun lebih muda. Dengan begitu cepat lahirlah Warington (awal 1847), George (akhir 1847), Augustus (1849) dan Francis (1850). Setelah tiga anaknya meninggal ketika masih sangat muda, mereka telah memiliki Stephe, Agnes (1858) dan Baden (1860). Ketiga anak termudanya dan Augustus sering sakit-sakitan. Pendeta Powell meninggal ketika Stephe berusia tiga tahun, dan sebagai penghormatan kepadanya serta untuk mengatur anak-anaknya sendiri yang terpisah dari saudara dan sepupu, ibunya (Henrietta Grace Smyth) mengubah nama keluarga menjadi Baden-Powell. Selanjutnya, Stephe dibesarkan oleh ibunya, seorang wanita yang berketatapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada tahun 1933 Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.
Share:

Thursday, December 8, 2016

J.E.M.P.O.L


Era modern telah datang dimana globalisasi menjadi isu yang terus diperbincangkan di kalangan masyarakat. Globalisasi bukan hanya mampu mempengaruhi keadaan alam, ekonomi serta politik tapi juga mampu mempengaruhi keadaan sosial dan mempengaruhi karakteristik individu. Dampak negatif dari mempengaruhi karakteristik individu adalah mengikisnya karakteristik baik yang diperlukan individu untuk bermasyarakat. Karakteristik yang mulai terkikis yaitu karakteristik manusia jempol yang merupakan singkatan dari jujur, empati, mandiri, peduli, optimis dan luwes.
Share:

Friday, December 2, 2016

Profil

PROFIL DOSEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


NIP:196107091987032001
Nama Dosen:Dr. B. Lena Nuryanti S, M.Pd
Jenis Kelamin:Perempuan
Golongan:IV/b
Pangkat:
Jabatan Fungsional:
Status:Dosen Tetap
Unit Kerja:Pendidikan Manaj. Bisnis
Kompetensi Mata Kuliah:
Share:

Gallery










































Sekumpulan Dokumentasi dan kegiatan sehari-hari

Share:

Thursday, December 1, 2016

Forum Konsultasi

Share:

Video









Share:

ChatBox

ABOUT AUTHOR

Seorang dosen yang mengabdikan diri pada masyarakat.

BTemplates.com

UPI
Powered by Blogger.

POPULAR POSTS